BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Pencegahan dalam penanggulangan bencana saat ini menjadi hal yang perlu dilakukan secara rutin dan berkesinambungan dengan tujuan untuk meminimalisir dampak bencana baik itu korban jiwa maupun materi.
Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Barat terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait penanganan bencana, salah satunya dilakukan di sekolah-sekolah yang berada di lokasi rawan bencana.
Salah satu langkah yang diambil oleh BPBD Bangka Barat ialah melakukan edukasi melalui kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
"Giat bimbingan teknis SPAB oleh Direktur Mitigasi BNPB dilakukan di Hotel Pasadena pada 13-16 Juli 2022 kemarin. Kemudian yang dilanjutkan simulasi di SD 10 Muntok dan MAN 1 Muntok," kata Kepala BPBD Bangka Barat, Achmad Nursyandi, Minggu (17/7/2022).
Lanjut Achmad Nursyandi, pihaknya juga memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memberikan informasi seputar penanganan bencana kepada anak-anak sekolah.
"Implementasi SPAB disampaikan sesuaikan dengan penerima materi dengan video atau permainan yang bisa memacu anak-anak untuk interaktif dalam pengenalan materi kebencanaan," tuturnya.
Diharapkan anak-anak sekolah yang mengikuti kegiatan SPAB dapat mengaplikasikan pengetahuannya soal penanggulangan bencana ke lingkungan terdekatnya.
"Keberhasilan penanggulangan bencana dimulai dari pengurangan resiko bencana dimulai dari diri sendiri dan sejak usia dini khususnya anak-anak di sekolah karena anak-anak adalah yang bisa mentransfer ilmu kebencanaan kepada keluarga dirumah," ucapnya.
Diketahui, di Kabupaten Bangka Barat sendiri, BPBD setempat telah menetapkan sebanyak 30 titik rawan bencana alam. Misalkan 15 titik rawan banjir dan rob, sisanya ancaman angin puting beliung, sambaran petir dan gempa bumi.
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait