JAKARTA, lintasbabel.id - PT Pertamina (Persero) memprediksi akan terjadi lonjakan konsumsi solar, terutama solar subsidi hingga lebaran Idul Fitri tahun ini. Prediksi ini mengingat saat ini telah terjadi peningkatan distribusi logistik dan mudik lebaran.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menjelaskan, selama periode Ramadhan dan lebaran, distribusi logistik cukup tinggi. Hal ini menyebabkan naiknya permintaan solar.
"Secara garis besar kami sampaikan dengan pertumbuhan ekonomi dan recovery yang lebih cepat, memang kita merasakan betul demand ini naiknya tajam, khususnya terkait dengan solar karena ini terkait dengan logistik," ungkap Nicke, saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (6/4/2022).
Nicke juga memastikan stok seluruh BBM dan liquefied petroleum gas (LPG) selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini aman. Pernyataan itu menyusul adanya kelangkaan Pertalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Menurutnya saat ini seluruh infrastruktur BBM telah disiagakan perseroan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Infrastruktur yang disiapkan meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU yang dioperasikan. Lalu, 667 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE), 4.972 agen LPG, dan 68 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
"Untuk BBM dan LPG ini kami men-split-kan seluruh infrastruktur yang ada, ada 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, SPBU ini 7.400, termasuk juga Petrashop ada sekitar 4.000, juga ada SPBE dan agen LPG, semuanya kita operasikan," ungkap Nicke.
Tak hanya itu, BUMN di sektor migas ini juga sudah menyiapkan layanan tambahan BBM di jalur potensial yang meliputi Jalan Tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama. Adapun layanan yang disiapkan terdiri atas SPBU Siaga, agen dan Outlet LPG Siaga, Kios Pertamina, Motorist, mobil tangki stand by, hingga fasilitas kesehatan.
Untuk memastikan fasilitas tersebut dapat dioperasikan hingga supply dan distribusi BBM berjalan baik, lanjut Nicke, pihaknya pun akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) pada 11 April 2022 mendatang.
Menurutnya, meski Satgas secara resmi terbentuk pada pekan depan, tugas monitoring sudah dilakukan sejak 2 minggu lalu.
"Satgas ini sudah 2 minggu beroperasi, setiap hari kami melakukan monitoring atas supply, demand dan juga distribusi BBM," kata Nicke.
Editor : Muri Setiawan