BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Atok Antat tak dapat menyembunyikan senyum kebahagiaan karena rumahnya bisa terang telah teraliri listrik. Rumah kakek 70 tahun yang hidup sebatang kara itu, bisa terang setelah PLN memasang kWh dirumahnya.
Atok Antat yang tinggal di Dusun Bujang, Desa Tugang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu, memang sejak mendambakan rumahnya terang benderang saat malam hari.
Akhirnya, penantian panjang selama kurang lebih 30 tahun untuk mendapatkan aliran listrik bagi pengrajin tas way itu terwujudkan. Meski kapasitasnya tidak besar, namun dengan empat titik lampu bakal menerangi rumahnya setiap malam.
"Alhamdulillah senang gembira dapat bantuan lampu (listrik) dari bapak Bupati Bangka Barat, Atok Antat bahagia benerlah nih. Kemarin lusa atau kapan atok lupak sama petugas PLN lah mulai dipasang instalasi listriknya," kata Atok Antat, Sabtu (7/8/21).
Kini dengan adanya listrik dirumahnya, ia bisa menganyam tas way hingga larut malam.
"Atok bisa buat menganyam tas nih sampai jam 1 malam, udah tidak pakai lampu senter lagi lah. Bahagia bapak Antat rumah sekarang tidak gelap lagi lah pokoknya," ujarnya.
Ditengah kesendiriannya dengan terbata-bata Atok Antat berpesan, untuk berbuat baik kepada sesama makhluk hidup dan menjaga kelestarian alam.
"Terimakasih ini bantuan, selalu kita berbuat baik sesama. Kita hidup didunia ini sesama makhluk hidup. Terus jangan lupa jaga hutan tuh jangan dirusak ya, karena Atok nih pernah jaga hutan lindung beberapa tahun sebelum pindah kesini," ucapnya.
Atok Antat untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, ia membuat tas anyaman dari bahan baku kayu rotan dan plastik. Dijual ke pelanggan dengan harga berkisar antara Rp60-70 ribu per tas.
Editor : Haryanto