Siapa Pemilik Jalan Tol

PANGKALPINANG, Lintasbabel.iNews.id - Siapa pemilik jalan tol di Indonesia, banyak dicari publik informasinya. Betapa tidak, pemilik jalan tanpa hambatan ini dikenal sebagai crazy rich.

Jalan tol atau tax on location, kerap digunakan para pengendara di kota-kota besar di Indonesia agar bisa sampai ke tempat tujuan dengan cepat. Tarif akan berlaku bagi mereka yang melintasi jalan ini, dengan jumlah yang bervariasi tentunya.

Adapun penggenaan tarif tol berdasarkan dengan golongan kendaraan yang melintas. 

Selain dikelola pemerintah lewat Jasa Marga Kementerian PUPR, jalan tol ternyata dikelola juga oleh perusahaan atau pihak swasta, yang disebut dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Banyak publik yang penasaran dengan siapa pemilik jalan tol tersebut.

Berikut ini ulasan singkat salah satu pemilk jalan tol di Indonesia, yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.

Siapa Pemilik Jalan Tol

Mohammad Jusuf Hamka, melalui perusahaannya PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) dikenal sebagai bos jalan tol di Indonesia. 

Jusuf Hamka lahir di Samarinda pada 5 Desember 1957. Pengusaha keturunan Tionghoa ini menjadi mualaf pada tahun 1981. Dia memeluk agama Islam kala itu dengan dibimbing oleh ulama dan sastrawan, Buya Hamka.

Perlu diketahui, bahwa Jusuf Hamka merupakan seorang pengusaha yang berkecimpung di bidang konstruksi, khususnya pembangunan jalan tol di Indonesia.

Berikut jalan tol milik Jusuf Hamka:

1. Ruas Tol Ir. Wiyoto Wiyono: Cawang - Tanjung Priok
2. Tol Pelabuhan
3. Jalan Tol Depok - Antasari
4. Ruas Tol Bogor Outer Ring Road
5. Tol Soreang - Pasirkoja
6. Jalan Tol Waru - Juanda
7. Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan.

Operator jalan tol ini merupakan pemilik konsesi dan operator jalan tol pertama dan terbesar di Indonesia dengan konsesi 1.736 Km jalan tol dan panjang jalan tol beroperasi hingga 1.260 Km.

Sosok Jusuf Hamka sangat bersahaja dengan penampilan yang sederhana. Bahkan publik menyebut Jusuf Hamka seperti Bob Sadino.

Itulah pembahasan tentang siapa pemilik jalan tol. 

Editor : Muri Setiawan