get app
inews
Aa Text
Read Next : Tips Mengerjakan Soal Akhlak BUMN 2023

Holding BUMN Pangan Resmi Didirikan, Ciptakan Ekosistem Pangan Terintegrasi

Rabu, 12 Januari 2022 | 16:31 WIB
header img
PT RNI menjadi induk Holding BUMN Pangan atau ID Food. (Foto: Dok/ SindoNews)

JAKARTA, lintasbabel.id - Pemerintah resmi melndirikan Holding BUMN Pangan. PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, kini secara resmi berganti nama menjadi ID Food. Perusahaan pelat merah ini akan menjadi holding pangan, setelah mengambil alih saham lima BUMN lainnya ke dalam satu bendera.

Peluncuran dilakukan di kawasan Kota Tua Jakarta pada, Rabu 12 Januari 2022. Di mana pemerintah telah mengalihkan saham saham (inbreng) lima BUMN di sektor pangan. Kelimanya antara lain PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia (Persero), PT Berdikari, dan PT Garam.

Menteri BUMN, Erick Thohir, mencatat, salah satu tujuan Holding BUMN Pangan adalah memperbaiki tata kelola rantai pasok (suply chain) pangan guna mewujudkan ketahanan pangan nasional. 

"Tentu kita tidak bicara seluruh Indonesia, kita bicara pihaknya kita dulu, perbaikan suply chain di pangannya BUMN. Kita mergerkan dari 8 perusahaan jadi 5. Kalau kurang kita mergerin lagi, kalau masih bandel kita mergerin lagi. tapi saya rasa 5 angka yang bagus," ujar Erick dalam peresmian Holding pangan di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (12/1/2022).

Erick menegaskan, peluncuran brand nama dan logo baru Holding Pangan bukan semata simbolik belaka. Namun, menjadi awal dari upaya pemerintah mewujudkan kemandirian pangan nasional. 

Erick mengingatkan, agar jajaran direksi BUMN yang tergabung dalam Holding Pangan harus membangun satu ekosistem pangan yang terintegrasi. Salah satunya melibatkan pihak swasta. 

"Peluncuran ID Food ini saya sudah tekankan kepada para direksi, yang di ID Food, ini bukan peluncuran logo, bukan hanya simbolik, tapi apa konkret results-nya. apa konkret hasilnya, dan saya minta seluruh direksi BUMN di sini yang hadir, harus menjadi eksosistem itu," tuturnya. 

Dalam kerja sama dengan swsata, lanjut Erick, ID Food akan menjual produk-produk unggulan Indonesia. Selain itu, ID Food juga diminta untuk melakukan inovasi dan teknologi agar produk pangan Indonesia bisa bersaing dengan negara lain. 

"Jangan kaget 10 tahun lagi indonesia kalah sama Rwanda yang mereka lakukan perubahan besar-besaran di ruwanda untuk agriculturenya. Waktu 10 tahun tidak lama, dengan inovasi teknologi, inovasi juga  ini bisa dipercepat," katanya. 

Sementara, Direktur Utama (Dirut) PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, Arief Prasetyo Adi mengaku sangat optimis Holding BUMN Pangan atau ID Food mampu menciptakan ekosistem pangan terintegrasi. Pasalnya, holding didukung penuh pemerintah. 

Arief mencatat, setidaknya ada 10 Kementerian dan Lembaga (K/L) yang mendukung pembentukan berdirinya Holding BUMN Pangan. Dukungan itupun menjadi kekuatan manajemen untuk merealisasikan ekosistem pangan terintegrasi.  

"Dukungan ini sangat berarti bagi pembentukan serta pengembangan holding bumn pangan," ujar Arif dalam peluncuran brand baru Holding Pangan di Kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (12/1/2022).  

Keberadaan ID Food, diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik. Bahkan, bisa mewujudkan tiga sasaran utama yakni ketahanan pangan nasional, inklusivitas bagi petani, peternak, dan nelayan, serta menjadi perusahaan pangan berkelas dunia. 

"Semoga holding BUMN pangan dapat memberikan peran yang lebih dalam ekosistem pangan nasional," katanya.

Arief juga menyampaikan penguatan ekosistem pangan BUMN sudah dimulai mulai dari penggabungan sejumlah BUMN yang memiliki kesamaan fokus bisnis seperti PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics) yang bergabung ke dalam PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), PT Perikanan Nusantara (Perinus) yang bergabung ke dalam PT Perikanan Indonesia (Perindo), dan PT Pertani yang masuk ke dalam PT Sang Hyang Seri. 

Dalam program Makmur, kata Arief, ID Food berbagi peran dengan BUMN lain seperti Pupuk Indonesia, BRI, Jasindo, hingga Jamkrindo. ID Food sendiri berperan sebagai offtaker yang menyerap hasil produksi para petani. 

Arief menyebut, ID Food juga telah melakukan sejumlah perbaikan, mulai dari transformasi sunber daya manusia hingga recofusing model bisnis. 

"Holding pangan dikondisikan sebagai komersial. Harapannya dengan ekosistem yang ada, maka ketersediaan, kualitas, dan keterjangkauan pasokan (pangan nasional) bisa kita jaga," ujarnya.

Arief menyebut, holding pangan telah memiliki sejumlah produk unggulan mulai dari beras, minyak, dan gula. Khusus untuk gula, ucap Arief, holding pangan memiliki lima pabrik gula berkapasitas 280 ribu ton per tahun yang berkontribusi hingga 14 persen dari produksi gula nasional. 

"RNI dalam rantai pasok minyak goreng untuk (sektor) distribusi. Seperempat produksi minyak goreng PTPN itu didistribusikan melalui anak usaha RNI yakni PPI," katanya.

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut