get app
inews
Aa Read Next : Alami Kelainan Saraf, Selama 16 Tahun Kevin Hanya Bisa Berbaring

Kisah Pilu Rama Alami Lumpuh Sejak Balita, sang Ayah Berharap Ada Keajaiban dari Tuhan

Jum'at, 03 Maret 2023 | 16:01 WIB
header img
Irsyad Ramadhan alias Rama (14), menderita lumpuh sejak kelas 2 SD. Membutuhkan uluran tangan dermawan demi kesembuhannya. Foto: Istimewa.

BANGKA, Lintasbabel.iNews.id - Sebuah kisah pilu datang dari keluarga kecil di wilayah Kampung Batu, Kelurahan Sri Menanti Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Seorang bocah laki-laki berusia 14 tahun, mengalami lumpuh sejak masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar.

Irsyad Ramadhan alias Rama (14), hanya bisa melepas senyum saat wartawan mengunjungi kediaman orang tuanya Harli (41), Jumat (3/3/2-23). 

Sesekali Rama memandang ke arah luar rumahnya, melihat anak-anak seusianya yang sedang asyik bermain bersama. Dia termanggu, kadang ikut bergembira ketika melihat kawan-kawannya bermain.

Entah apa yang ada di dalam benak dan hati Rama kala itu. Kami hanya bisa menebak, mungkin dia ingin sekali ikut bermain. Tapi kondisi yang tidak memungkinkan lagi.

Jangankan untuk bermain, berlari-larian seperti kawan-kawannya, untuk bergerak barang satu meter pun bocah laki-laki ini begitu kepayahan. Tubuhnya yang kurus dan lemah, membuat Rama hanya menghabiskan waktunya dengan duduk dan berbaring.

Dengan kondisi saat ini, untungnya Rama tidak cerewet, tidak banyak maunya, tidak mau merepotkan orang tuanya.

Suatu ketika, Rama ingin sekali menaiki mobil-mobilan yang ditarik dengan tali. Dia harus digotong terlebih dahulu oleh sanak keluarganya agar keinginannya itu terwujud.

Harli, ayah Rama mengisahkan kalau anaknya menderita lumpuh ketika masih berusia balita.

"Kejadiannya saat masih TK (taman kanak-kanak) dia itu jatuh, terduduk. Dari awal setelah kejadian, kondisi Rama itu masih normal. Barulah sekitar kelas 2 (SD), dia tidak bisa jalan. Kalau jalan, satu meter jatuh," kata Herli memulai kisah pedih yang dialami sang anak kepada wartawan yang bertandang ke kediamannya, Jumat (3/3/2023).

Harli mengatakan, sudah tak terbilang lagi usaha dan upaya yang telah dilakukannya, demi kesembuhan sang anak. Mulai dari perawatan medis ke dokter, hingga berobat kampung atau pengobatan tradisional, sudah dilakoninya.

"Kalau diagnosis dokter, tulang ekor dia bermasalah. Mungkin akibat jatuh itu. Segala macam pengobatan, tradisional juga. Tapi, tidak ada perkembangan," tutur Harli.

Harli sendiri saat ini menggantungkan hidupnya dari kerja serabutan, dan mengambil upah dari mereka yang membutuhkan jasanya sebagai buruh harian lepas. Itu pun hanya cukup untuk makan keluarga kecilnya. Hal ini membuatnya urung membawa Rama ke dokter spesialis.

"Kami ini, karena saya juga kerja serabutan, jadi tidak mampu bawa ke dokter terus. Kami sekarang hanya mengandalkan obat tradisional," katanya.

Satu hal yang tetap membuat Harli bangga terhadap putra kesayangannya ini, semangat untuk terus belajar. Meski dengan kondisi keterbatasan fisik, Rama masih tetap bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) Sungailiat.

Terkadang, terlintas di benak sang ayah, bagaimana kehidupan anaknya ini selanjutnya, masa depannya, ketika dia sudah dewasa. 

Namun demikian, dengan segala kekuatan yang dimiliki, Harli tetap semangat bekerja, mengumpulkan sedikit demi sedikit uang untuk makan, juga sebagian kecilnya disisihkan untuk biaya berobat kampung.

"Ya, karena kami kondisinya sekarang ini, paling hanya bawa Rama berobat tradisional. Kalau dengar dimana ada info orang bisa ngobatin, kami ke sana. Tapi, kalau ke dokter, kami tidak mampu," ucap Harli.

Melihat kondisi sang anak seperti sekarang, Harli mengaku tak tega. Dia sangat berharap ada donatur yang bersedia membantu membawa anaknya itu ke dokter spesialis, agar bisa kembali pulih seperti sedia kala.

"Semoga nanti kalau sudah rezekinya Rama, ada yang bantu. Demi kesembuhan anak saya," harap Harli.

Di akhir kisahnya, Harli mengatakan hanya doa dan ikhtiar lah yang bisa dilakukannya sekarang. Berharap Tuhan memberikan keajaiban kepada putranya Rama.

"Saya sangat ingin nengok anak saya bisa kayak anak-anak lainnnya, bermain sama-sama, tertawa, belajar. Saya kasihan, gak tega kalo lihat anaka saya ini. Tapi saya yakin, Tuhan pasti akan memberikan pertolongan, entah kapan, saya tetap yakin," ucap Harli dengan mata berbinar.
 

 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut