get app
inews
Aa Text
Read Next : Viral, Pemuda Ini Diikat di Motor Lalu Dipaksa Lari Gegara Gagal Bayar Utang Rp280 ribu

Keuangan AS Defisit, Pemerintah Berpotensi Gagal Bayar Utang

Sabtu, 14 Januari 2023 | 20:56 WIB
header img
Menteri Keuangan Amerika Serikat (Menkeu AS), Janet Yellen, mewanti-wanti potensi gagal bayar utang pemerintah. Ini diungkapkannya, seiring kondisi keuangan negara tersebut, yang terus mengalami defisit. Foto: Ilustrasi/ Istimewa.

WASHINGTON, Lintasbabel.iNews.id - Menteri Keuangan Amerika Serikat (Menkeu AS), Janet Yellen, mewanti-wanti potensi gagal bayar utang pemerintah. Ini diungkapkannya, seiring kondisi keuangan negara tersebut, yang terus mengalami defisit. 

Yellen mengatakan, Pemerintah AS akan mencapai batas utang wajib sebesar 31,4 triliun dolar AS, pada 19 Januari 2023. Dengan posisi keuangan negara saat ini, Yellen memperkirakan Pemerintah AS hanya dapat membayar tagihannya hingga awal Juni 2023.

Yellen bahkan memaksa Departemen Keuangan untuk meluncurkan langkah-langkah manajemen kas yang luar biasa, yang kemungkinan dapat mencegah gagal bayar utang pemerintah AS.

"Begitu batas tercapai, Departemen Keuangan perlu mulai mengambil langkah-langkah luar biasa tertentu untuk mencegah Amerika Serikat gagal memenuhi kewajibannya," kata Yellen, dalam sepucuk surat kepada Ketua DPR dari Partai Republik, Kevin McCarthy, dan para pemimpin kongres lainnya, pada Jumat (13/1/2023).

Dia mendesak anggota parlemen untuk bertindak cepat menaikkan plafon utang untuk melindungi kepercayaan penuh dan pinjaman AS. 

"Meskipun Departemen Keuangan saat ini tidak dapat memberikan perkiraan berapa lama tindakan luar biasa akan memungkinkan kami untuk terus membayar kewajiban pemerintah, tidak mungkin uang tunai dan tindakan luar biasa akan habis sebelum awal Juni," ujar Yellen.

Pada Rabu (11/1/2023) lalu, data Departemen Keuangan menunjukkan bahwa utang pemerintah AS mencapai 78 miliar dolar AS, dengan saldo kas operasi sebesar 346,4 miliar dolar AS. 

Selanjutnya, pada Kamis (12/1/2023), Departemen Keuangan melaporkan defisit anggaran sebesar  85 miliar dolar AS pada Desember 2022, karena pendapatan berkurang dan pengeluaran meningkat, terutama untuk membayar biaya bunga utang.

Guna mengantisipasi defisit dan menjaga posisi keuangan negara, Departemen Keuangan AS menangguhkan investasi baru di dua dana pensiunan pemerintah untuk pensiun dan perawatan kesehatan pada bulan ini.

Selain itu, Departemen Keuangan juga menangguhkan investasi kembali di Dana Investasi Sekuritas Pemerintah, atau Dana G, bagian dari rencana tabungan untuk pegawai federal.

"Penggunaan ini merupakan salah satu tindakan luar biasa yang dapat memungkinkan pemerintah untuk memenuhi kewajibannya, tapi ini hanya jangka pendek," katanya.

"Kegagalan untuk memenuhi kewajiban pemerintah akan menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada ekonomi AS, mata pencaharian semua orang Amerika, dan stabilitas keuangan global," ujar Yellen.

Menanggapi surat Yellen, Gedung Putih menyatakan tidak akan bernegosiasi untuk menaikkan plafon utang.

"Ini harus dilakukan tanpa syarat. Tidak akan ada negosiasi untuk itu," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan. 

Analis telah mencatat bahwa beberapa tagihan Treasury yang jatuh tempo pada paruh kedua tahun ini menghasilkan premi dalam hasil mereka yang mungkin terkait dengan peningkatan risiko gagal bayar.

"Anda dapat membaca ini sebagian sebagai mencoba membuat Kongres bertindak lebih cepat daripada nanti," kata direktur ekonomi Pusat Kebijakan Bipartisan, Shai Akabas. 
 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut