get app
inews
Aa Read Next : Pengabdian Masyarakat, Youth Activator Bawa Pemuda Indonesia dari Berbagai Provinsi ke Belitung

Percepatan Rehabilitasi Mangrove se-Kabupaten Belitung

Rabu, 16 Juni 2021 | 15:23 WIB
header img
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman melakukan pengecekan sekaligus melakukan penanaman perdana percepatan rehabilitasi mangrove se-Kabupaten Belitung di Dusun Iler, Desa Bantan, Kecamatan Membalong, Jumat (11/6/2021).

BELITUNG, lintasbabel.id - Dana Rp10 miliar telah dicairkan oleh Pemerintah Pusat, hasil kerjasama antara Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Baturusa Cerucuk, yang bertujuan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat dan alam sekitar melalui program rehabilitasi mangrove.

Guna memastikan program ini berjalan sebagaimana mestinya, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman melakukan pengecekan sekaligus melakukan penanaman perdana percepatan rehabilitasi mangrove se-Kabupaten Belitung di Dusun Iler, Desa Bantan, Kecamatan Membalong, Jumat (11/6/2021).

Usai melakukan penanaman mangrove bersama, Gubernur Erzaldi langsung terjun ke lapangan untuk melakukan dialog terbuka dengan masyarakat. Salah satu yang ditanyakan Bang ER yakni terkait inovasi yang akan dikembangkan pada lahan mangrove, agar tidak hanya merestorasi alam, akan tetapi juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. 

Diberikan kesempatan untuk memberikan ide inovatifnya, masyarakat silih berganti menyampaikan pendapat, diantaranya Ketua Kelompok Tani Hutan Ulim Besame, Mardiansah; Ketua Kelompok Sadar Wisata Rusa Putih, Susilo; Ketua Kelompok Tani Hutan Sungai Berang, Sunardi; Ketua Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Kematang, Herman; dan Ketua, Kelompok Swadaya Masyarakat Suak Parak, Herman.

Sebagian besar kelompok mengajukan inovasi dalam bentuk pengembangan pariwisata dan budi daya kepiting bakau. Menurut Gubernur Erzaldi ada baiknya memberikan inovasi lain. Karena nantinya akan timbul persaingan antar saudara sesama pengurus hutan mangrove.

“Bagaimana kalau inovasi lainnya? Misalnya budi daya madu lebah kelulut dihasilkan dari hutan mangrove, kalau ada inovasi begini, persaingannya tidak akan berat. Sesama saudara bisa saling mendukung,” ungkap Gubernur.
 

Editor : Muri Setiawan

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut