MOSKOW, lintasbabel.id - Satu orang warga sipil tewas dan 2 lainnya luka-luka akibat serangan baru Ukraina ke wilayah Rusia tepatnya di Kota Valuyki, wilayah Belgorod, Jumat (16/9/2022) dini hari. Selain memakan korban jiwa, serangan itu juga menghantam 8 rumah dan menghancurkan tiga kendaraan.
Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan serangan berlangsung tak lama selepas tengah malam. Proyektil artileri itu berhasil menembus sistem pertahanan udara Rusia.
“Pertahanan udara aktif, tapi ada kerusakan di darat,” kata Gladkov, dalam pernyataannya di Telegram, seperti dilaporkan kembali RT.
Selian itu, serangan Ukraina ke Rusia itu juga merusak gardu listrik yang berdampak pada pasokan listrik ke kota.
Menurut Gladkov, berdasarkan informasi sementara seorang warganya tewas. Banduan medis sudah diberikan kepada warga terdampak serangan.
Pascaserangan, pejabat tinggi wilayah dan daerah juga mendatangi lokasi untuk membahas respons terhadap serangan tersebut.
Sementara itu untuk mengatasi gangguan pasokan listrik, kebutuhan untuk kota dialihkan ke pembangkit listrik alternatif sampai fasilitas utama pulih.
Valuyki merupakan kota kecil berpenduduk sekitar 35.000 jiwa. Lokasinya berada 150 km sebelah timur Ibu Kota Belgorod dan hanya 15 km dari perbatasan dengan Ukraina.
Kota itu berada dalam jangkauan serangan artileri Ukraina setelah pasukan Rusia ditarik dari Kharkiv pekan lalu.
Sebelum Valuyki, ada dua daerah di Belgorod lainnya yang menjadi sasaran serangan tentara Ukraina pada Kamis. Serangan artileri menghancurkan sebuah pompa bensin di Desa Nekhoteevka. Selain itu 14 rumah di desa tetangga, Krasny Khutor, rusak.
Ini merupakan serangan Ukraina kedua ke wilayah Rusia sepanjang pekan ini yang mengakibatkan korban sipil. Pada Senin lalu, tentara Ukraina menyerang Kota Logachevka menewaskan seorang perempuan lansia dan melukai empat warga lainnya. Di antara korban luka adalah warga Ukraina yang mengungsi.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman iNews.id dengan judul "Gawat, Ukraina Terus Serang Wilayah Rusia Tewaskan Warga Sipil dan Hancurkan Rumah"
Editor : Muri Setiawan