JAKARTA, lintasbabel.id - Kisah sukses CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara akan dibahas dalam artikel ini. Belva sendiri memang telah lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai cofounder dan CEO, start up edutech, PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru) yang didirikannya pada tahun 2014 bersama sahabatnya, Iman Usman.
Belva merupakan jebolan dari Nanyang Technology Singapura. Dia lalu melanjutkan studinya dengan meraih gelar ganda dari dua universitas bergensi di Amerika Serikat. Kedua gelar masternya yakni Gelar MPA didapat dari Harvard University dan gelar MBA didapatnya dari Stanford University.
Tak hanya dikenal sebagai mahasiswa yang berprestasi, ia juga membuktikan kepiawaiannya membangun bisnis. Hingga kini, tak kurang dari 17 gelar kehormatan telah diraihnya, yakni:
Forbes 30 under 30 2017, ASEAN 40 under 40 2018, Prestige Magazine 40 under 40 2018, Startup CEO of the Year 2019 by MetroTV. Ernst & Young Emerging Entrepreneur of the Year 2019, Most Admired CEO 2019 by Warta Ekonomi, MarkPlus Marketer of the Year 2019.
Asia 30 and Under by the Straits Times Singapore, Forbes 30 Most Promising Growth-Stage Startups, SOLVER of MIT 2017, Social Enterprise of the Year 2016 - Indonesia Country Champion. Bubu Awards 2015 - Best Education Website Promising Southeast Asian Entrepreneurs under 30 - Tech in Asia.
Sebelum merintis Ruangguru Belva pernah berkarir di sejumlah perusahaan bergengsi global. Pada 2010, ia pernah menjadi Summer Analyst di dua perusahaan yaitu Accenture dan Goldman Sachs yang berbasis di Singapura dalam kurun waktu kurang dari setahun.
Kemudian, pada 2011 Belva pernah magang di Kantor Kepresidenan. Selanjutnya, menjadi konsultan di McKinsey & Company selama dua tahun pada 2011-2013.
Hingga akhirnya ia resmi mendirikan Ruangguru yang kini berkembang menjadi start up edutech terbesar di Asia Tenggara.
Berkat kesuksesannya, Presiden Joko Widodo pada 2019 menunjuknya sebagai salah satu Staff Ahli Kepresidenan bersama dengan sejumlah anak muda berprestasi lainnya.
Pada 2020, Belva menyatakan mundur sebagai Star Khusus Presiden melalui surat terbukanya pada 21 April 2020. Sehingga, ia terhitung menjabat sebagai staf istana selama enam bulan saja.
Sejarah Ruangguru
Berdirinya Ruangguru bermula dari keprihatinan Belva pada sistem pendidikan. Menurut Belva, banyak anak-anak Indonesia yang punya potensi besar, namun tak punya banyak kesempatan untuk berkembang. Kualitas pendidikan yang rendah jadi faktor utamanya.
Bahkan pendidikan di kota besar seperti Jakarta saja, jauh tertinggal dengan pendidikan di negara-negara maju.
"Salah satu Professor dari Harvard University, dia bikin artikel menghitung level pendidikan anak-anak Jakarta itu di mana lalu dibandingkan negara maju," kata Belva dalam acara DBS Asian Insight Conference, Februari 2019 silam.
Ternyata, untuk mengejar ketertinggalan, Indonesia butuh waktu 128 tahun. Penyebabnya, tentu saja mulai dari infrastruktur sekolah yang memadai, kurangnya guru yang berkualitas, hingga minimnya buku bacaan.
Sampai pada satu hari, Belva mencoba untuk mengaplikasikan penggunaan teknologi untuk sarana belajar dan mengajar. Tentu saja ide tak datang dari langit, tetapi hasil dari proses diskusi yang tak sebentar.
"Kita bisa tahu cara memecahkan suatu masalah setelah kita coba dan dapat feedback-nya, terus sembari kita ngobrol di warung-warung, dengan siswa, kepala sekolah, hingga Kemendikbud," kata Belva.
Calon Unicorn
Tahun 2022, Ruangguru mendapatkan suntikan dana Rp700 miliar dari PT Multipolar Tbk, yang merupakan grup usaha Lippo. Ruangguru juga meraih pendanaan US$55 juta atau sekitar Rp800 miliar dari Tiger Global Management.
Rentetan pendanaan yang berhasil diperoleh Ruangguru ini memacu valuasinya hingga sekitar US$900 juta. Sehingga, Ruangguru kini semakin mendekati level unicorn yang harus memiliki valuasi paling tidak US$1 miliar atau sekitar Rp14 triliun.
Jangan Pernah Hopeless
Belva mengatakan, ketika merintis sebuah entitas bisnis, seseorang harus siap dengan segala resiko yang akan dihadapi, dan juga harus menyiapkan strategi untuk mengatasinya.
"Seorang pengusaha (Entrepreneur) harus siap menghadapi semua risiko yang akan datang," kata Belva di acara Creativepreneur Corner Kota Medan di Hotel Santika Dyandra Premiere, Sabtu (19/1/2019)
"Jangan pernah hopeless. Jangan buang waktu hanya untuk sedih. Setiap masalah itu harus bisa dicari solusinya. Selalu positif saja," katanya.
Belva menjelaskan dalam membangun usaha situasi seburuk apapun harus bisa dihadapi dan meski harus gagal beribu kali pun, setiap orang yang membangun usaha tidak boleh menyerah.
"Gagal itu terjadi hanya ketika kita berhenti mencoba," katanya.
"Ruang Guru, dulunya hanya sebuah platform kecil. Berkat usaha dan upaya, kini platform bimbingan belajar itu diminati para pelajar. Bahkan popularitasnya, menjadi 15 besar aplikasi gratis terpopuler di Google Play Store. Sementara di App Store bertengger di 30 besar," ujarnya.
Dalam membangun usaha, harus bisa memilih rekan yang baik. Paling tidak memiliki visi dan misi yang sama.
"Kita harus bisa saling percaya. Ibaratnya kita berani menyerahkan hidup kita ke dia," tuturnya.
Itulah kisah sukses CEO Ruangguru, Belva yang mampu membawa Ruangguru menjadi aplikasi pendidikan paling banyak diminati masyarakat Indonesia dan Asia. Semoga menginspirasi Anda yang sedang merintis bisnis!
Editor : Muri Setiawan