OJK Targetkan Kredit UMKM di Perbankan Capai 30 Persen pada 2024

SUMATERA UTARA, lintasbabel.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan industri keuangan mendukung penuh agar Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) bisa menjadi Soko Guru Ekonomi Indonesia. OJK menggelar Festival UMKM Toba Vaganza, Jumat (12/11/2021).

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, festival ini bukan sekadar pencitraan, namun dikerjakan dengan sungguh-sungguh dengan harapan UMKM lokal, terutama di Toba dan sekitarnya, akan menjadi go internasional. 

Baca Juga

Akhir Pekan Ini Gibran Dijadwalkan Kunjungi Bangka Belitung

"Ini janji yang tentunya harus terus dimonitor dan ditrack, dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa UMKM menjadi soko guru ekonomi Indonesia sudah jelas, dan OJK diberikan agar kredit kepada UMKM ini porsinya menjadi 30 persen di 2024," ujar Wimboh.

Wimboh menambahkan, waktu yang dimiliki OJK saat ini tidaklah banyak, sehingga pihaknya harus men-deliver dengan baik. OJK akan memberikan target kepada individual bank agar porsi UMKM-nya dimasukkan dalam target business plan masing-masing bank. 

Menurutnya, ini akan dilaporkan kepada OJK pada akhir November agar bisa yakin betul bahwa di 2024 porsi kredit UMKM 30 persen.

Baca Juga

Kabupaten Bangka Promosikan Pariwisata dan Kembangkan UMKM Lewat Bangka Expo 2023

"Artinya setiap bank ini akan memiliki porsi yang berbeda, bukan sama. Yang sudah 45 persen, tetap harusnya lebih naik lagi. Yang 30 persen juga masih harus dinaikkan, dan yang masih 4 persen, tetap harus naik lagi dengan mengukur kekuatan masing-masing dan tidak mengganggu operasi mereka," katanya.

"Bank ini harus tetap sehat dan harus untung, memberikan kontribusi kepada pemegang saham, dan memberikan realisasi visi pemerintah, terutama dalam penyaluran KUR yang jumlahnya angka terakhir targetnya Rp285 triliun di 2021," sambungnya.

Adapun OJK telah melakukan banyak hal, di antaranya hari ini mengadakan UMKM Toba Vaganza di dua tempat, yakni di Kabupaten Simalungun dan di Kota Medan. Kegiatan ini melibatkan 80 UMKM binaan OJK dan juga Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), serta 20 klaster penerima KUR klaster. 
 

Editor : Muri Setiawan