Suara Mesin Ratusan Unit PIP Timah Terdengar Hingga ke Dermaga Nelayan Belo Laut

BANGKA BARAT, lintasbabel.id - Suara mesin ratusan unit Ponton Isap Produksi (PIP) pasir timah yang beroperasi di sekitar Perairan Belo Laut, terdengar sampai ke pemukiman penduduk di sekitar Dermaga Nelayan Desa Belo Laut, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babell). 

Padahal, jarak dermaga nelayan setempat dengan lokasi aktivitas penambangan PIP tersebut sekitar 1 kilometer lebih. 

Baca Juga

Penambang Timah di Bangka Barat Diserang Buaya 4 Meter

Sapri, salah satu nelayan setempat yang dijumpai di Dermaga Nelayan Belo Laut mengatakan, kebisingan mesin ponton tersebut berlangsung sejak malam hingga dinihari. 

"Karena air laut surut siang hari, jadi mereka kerja malam. Kalau siang mereka tidak bekerja karena kering, jauh sampai dinihari paling cepat jam 3 pagi bang. Kadang pagi hari mereka pulang. Kalau suara mesin bising lah sampe sini (dernaga)," kata Sapri, Kamis (11/8/2022). 

Sapri menambahkan, ratusan ponton yang beraktivitas sejak sekitar satu bulan ini sendiri sudah disetujui oleh masyarakat dan nelayan Belo Laut. 

Baca Juga

Diperiksa Selama 7 Jam, Mantan Gubernur Babel Dicecar 22 Pertanyaan oleh Penyidik Kejagung

"Ada ratusan lah kalau diliat, kami tidak begitu tau berapa banyak, dan ada enam CV. Kalau selama sebulan lebih ini ada 170 ton. Kami setuju karena untuk nelayan ada kompensasinya," ucapnya. 

Namun, diakui oleh Sapri, sejak adanya aktivitas tambang di perairan tersebut, membuat hasil tangkapannya menurun. Dirinya juga mengakui harus mencari tempat yang lebih jauh dari biasanya untuk mencari ikan. 

"Dulu dekat, ini susah. Kalau mau ke laut nangkap ikan harus lebih jauh, biasanya 10 menit ke depan dermaga sudah bisa. Ini sekitar satu jam dulu baru bisa. Dan jujur saja, kami harus menambah uang operasional, harus besar lagi. Itupun kalau ada, kadang tidak ada dapatnya (ikan)," tuturnya. 

Baca Juga

Berpotensi Rusak Jalan Bencah-Tepus, Tambang Timah Liar Akhirnya Ditertibkan Polisi

Editor : Muri Setiawan