JAKARTA, lintasbabel.id – 7 sumber kekayaan Tommy Soeharto akan dibahas dalam artikel ini. Salah satu aset Tommy diketahui berada di Pulau Belitung. Pemilik nama lengkap Hutomo Mandala Putra ini, merupakan anak kelima atau putra bungsu dari mantan Presiden Soeharto. Kelahiran 15 Juli 1962 ini dikenal sebagai Pangeran Cendana karena memiliki banyak bisnis lewat Grup Humpuss. Bahkan gurit bisnisnya itu sudah digeluti saat dia masih berusia cukup muda, 30 tahun.
Tercatat, bidang usaha Humpuss bergerak di sejumlah sektor seperti sektor transportasi, perdagangan, konstruksi, otomotif, dan properti.
Berikut daftar bisnis yang menjadi sumber kekayaan Tommy Soeharto, seperti dilansir Okezone:
1. Humpuss
PT Humpuss merupakan perusahaan yang didirikan oleh Tommy Soeharto pada tahun 1984 yang berkantor di Gedung Granadi Jakarta, tepatnya si sebuah aset properti milik Yayasan Supersemar yang sempat di sengketa pengadilan akibat kasus penyelewengan dana yayasan.
Melalui laman resmi perusahaan, usaha ini bergerak di sektor pelayaran, pesawat charter, pertambangan, distribusi migas dan bahan kimia, pertanian, petrochemical, properti, hingga manajemen aset.
Tommy Soeharto menjabat sebagai Komisaris Utama disini. Humpuss sendiri merupaka holding dari PT Humpuss Intermoda Transportasi, PT Humpuss Pengolahan Minyak, PT Humpuss Patragas, PT Humpuss Trading. Di PT Humpuss.
Pada tahun 1986, perusahaan membangun Ekaputra yang menjadi kapal pertama dengan bobot 78.988 DWT. Hal tersebut, membuat rekor kapal LNG terbesar di dunia pada saat itu. Humpuss pun banyak menerima kontrak pengiriman dari BUMN migas Pertamina.
2. Hotel Lorin
Tommy juga merambah ke bisnis perhotelan melalui PT Lor Internasional Hotel mulai dari kelas budget hingga bintang 5. Terdapat 4 hotel miliknya yang berada di wilayah Solo.
Hotel Lorin tersebar di berbagai kota besar di Indonesia yaitu Lorin Sentul, Lorin Solo, Lorin Belitung, Lorin Kuta, Syariah Hotel Solo, Hotel Amantis Demak, Hotel Noormans Semarang, dan Loji Hotel Solo.
3. Sirkuit Sentul
Sirkuit Sentul adalah arena balapan yang berlokasi di Babakan Madang, Sentul, Bogor. Pengelolaan Sirkuit Sentul berada di bawah PT Sarana Sirkuitindo Utama yang sebagian besar sahamnya dimiliki Tommy Soeharto.
Sirkuit dengan panjang lintasan 4 km ini dibangun, saat Tommy menjabat sebagai Ketua Umum PB Ikatan Motor Indonesia pada tahun 1986 untuk merealisasikan visinya membangun olahraga balap.
Pada tahun 1996 dan 1997, Sirkuit Sentul pernah digunakan untuk MotoGP yang membawa Michael Doohan sebagai jawarannya di kelas 500cc.
4. Goro
Selanjutnya, Tommy Soeharto juga mempunyai bisnis ritel yaitu super grosir Goro yang dikelola PT Berkarya Makmur Sejahtera. Dia sebagai komisaris utama.
Sejak Oktober 2018, Goro telah berdiri di beberapa kota yakni Wonosobo, Surabaya, Bandung, Cibubur, dan Papua. Perusahaan akan terus menyebarkan gerainya dengan target menjadikan Goro bisa dijangkau setiap kabupaten dan kota melalui jaringan distribusinya.
Untuk jaringan distribusi, nantinya Goro bermitra dengan warung-warung baik yang berjualan secara daring maupun luring. Warung-warung itu juga akan dibekali pembinaan dari manajemen Goro.
5. Properti Mewah
Perlu diketahui Tommy Soeharto juga mengembangkan bisnis properti kelas atas. Salah satunya lewat pengembangan proyek golf resort bertajuk Black Rock Golf and Resort di Kawasan Pariwisata Tanjung Tinggi, Kabupaten Belitung.
Dibangun di lahan seluas 100 hektare. Sekitar 70 ha dari lahan dibangun menjadi lapangan golf dan driving range, 5 ha untuk Golf Club House dan Hotel bintang empat, serta 25 hektare dijadikan tujuh klaster residensial villa mewah dengan jumlah 300 unit.
Rencananya dia juga akan mendirikan township di lahan seluas 715 hektare lewat PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati). Ditargetkan tahun 2023, seluruh proyek ini sudah rampung. Selain itu Tommy juga terlibat dalam pengembangan properti multifungsi Mangkuluhur City di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.
6. Pesawat Charter
Bisnis penerbangan juga dilakoni Tommy Soeharto, Gatari Hutama Air Service atau Gatari Air Service adalah maskapai penerbangan yang melayani penyewaan helikopter dan pesawat terbang terutama bagi perusahaan perminyakan.
Ternyata perusahaan penerbangan ini masih bagian anak perusahaan dari Grup Humpuss, yang kantornya berpusat di Bandara Halim Perdana Kusuma.
7. Bisnis Lainnya
Selain yang telah disebutkan, Tommy masih mempunyai bisnis lainnya. Namun, ada bisnis yang sudah tidak aktif lagi seperti perdagangan cengkeh.
Dia pernah memonopoli perdagangan dan pendistribusian cengkeh dari petani ke pabrik rokok melalui Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC).
Ada pula bisnis otomotif saat pemerintah meluncurkan program mobil nasional bernama Timor. Dengan izin Presiden Soeharto impor 45.000 unit mobil Timor pada 1996 untuk mempermudah ide pengembangan mobil nasional di bawah PT Timor Putra Nasional lewat penunjukan langsung.
Editor : Muri Setiawan