JAKARTA, lintasbabel.id - Lada hitam asal Lampung Timur akan menjadi komoditas siap ekspor dan salah satu tulang punggung devisa Indonesia. Demikian pernyataan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, Minggu (26/6/2022).
Dikatakan Agus, hal ini sejalan dengan program Desa Devisa yang digelar Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Kementerian Perindustrian.
"Lada Hitam Lampung merupakan komoditas potensial ekspor karena rasa dan aromanya yang lebih pedas dan tidak dimiliki daerah lain, serta memiliki reputasi yang baik di pasar domestik dan internasional," kata dia dalam keterangannya.
Lebih lanjut dia menuturkan, pendampingan di Desa Devisa diharapkan dapat mendongkrak ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan di daerah yang produknya memang jadi komoditas unggulan ekspor.
Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menjelaskan, prospek komoditas lada Indonesia cukup besar dengan semakin berkembangnya industri makanan dan konsumsi masyarakat yang menggunakan bahan baku lada sebagai penyedap makanan.
Berdasarkan neraca perkebunan 2021 yang dirilis oleh Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, ekspor lada mencapai 39.961 ton.
“Lada hitam Lampung dikenal di pasar dunia sebagai Lampung black pepper. Permintaan lada hitam di pasar internasional juga meningkat," ujar Reni.
Editor : Muri Setiawan