Ibu Paruh Baya Ditemukan Tewas di Rumahnya, Keluarga Curigai Anak Bungsu Sebagai Terduga Pelaku

BANGKA TENGAH, lintasbabel.id - Seorang ibu paruh baya bernama Fauziah (59) yang beralamat di Desa Pinang Sebatang Kecamatan Simpang Katis Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) ditemukan tewas di rumahnya pada Jumat (25/06/2022) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari.

Korban pertama kali ditemukan oleh anak bungsunya bernama Jamal Mirdat usai pulang ke rumah. Pihak keluarga mencurigai sang anak bungsu inilah yang menjadi pelaku pembunuhan terhadap Fauziah.

"Korban ini ditemukan pada pagi tadi (Jumat) sekitar pukul 02.30 WIB dirumahnya oleh anak keduanya. Dimana korban hanya tinggal berdua dengan anak bungsunya," ujar Kepala Desa Pinang Sebatang, Nakar pada Jumat (25/06/2022) siang. 

Menurut Nakar, usai kejadian diketahui terdapat sejumlah uang dan emas milik korban yang hilang. 

"Anaknya ini sejak Kamis (24/06/2022) kemarin sore pukul 17.00 WIB telah pergi keluar rumah, tidak tau kemana. Berdasarkan kata anak bungsunya, setelah dia pulang ke rumah dan buka pintu, ditemukan ibunya telah meninggal dunia dan hebohkan di dalam rumah. Ada sejumlah barang yang hilang. Seperti uang di dalam toples yang hilang. Korban ini kan memiliki warung di rumahnya. Selain itu ada tas berwarna hitam yang juga hilang. Ini anaknya yang menemukan korban itu sendiri yang bilang," ungkapnya. 

"Kabarnya sih anak yang menemukan ini jadi terduga, baru terduga ya ini, dan sekarang masih dilakukan penyelidikan oleh Polisi. Saya tidak berani menjawab apakah dia tersangka atau bukan, itu kewenangan Polisi," tambahnya.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.

Dari pantauan di kamar jenazah RSUD Bangka Tengah, korban telah dilakukan visum oleh tim dokter dan telah dilakukan pemandian dan pengkafanan oleh anak pertama korban bersama tim kamar Jenazah RSUD Bangka Tengah.

Rencananya, korban akan dibawa kerumah duka usai dikafani dan akan dimakamkan sekitar pukul 15.30 WIB sore ini di desanya.

Editor : Muri Setiawan