Tolak Oknum Wartawan Meresahkan, Ratusan Masyarakat Parittiga Jebus Unjuk Rasa

Rizki Ramadhani
Unjuk rasa masyarakat Parittiga, Bangka Barat terkait kehadiran oknum wartawan yang diduga kerap melakukan pemerasan. Foto: Lintasbabel.iNews.id/ Rizki Ramadhani.

BANGKA BARAT, Lintasbabel.iNews.id - Ratusan masyarakat Parittiga dan Jebus berkumpul di lapangan terbuka Jalan Kimjung, Desa Puput, Kecamatan Parittiga, Kabupaten Bangka Barat (Babar) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Jumat (12/5/2023).


Unjuk rasa masyarakat Parittiga, Bangka Barat terkait kehadiran oknum wartawan yang diduga kerap melakukan pemerasan. Foto: iNews.id / Rizki Ramadhani.

 

Kehadiran masyarakat yang terdiri dari penambang dan petani ini, untuk menyampaikan aspirasi mengenai keresahan mereka terkait maraknya keberadaan oknum wartawan yang memeras warga. 

"Kita hari ini bukan demo, tapi kita hari ini menyelamatkan profesi wartawan. Kita bukan demo, kira rapat akbar. Banyak yang kita dengar, orang mau menambang dan berkebun diganggu oleh oknum-oknum wartawan," ujar Ali Hartono dalam orasinya.

Selain itu, Ali Hartono meminta masyarakat tidak takut untuk melapor atau melawan jika mendapatkan perilaku yang merugikan dari oknum wartawan. 

"Dengan gagahnya mereka mengaku wartawan, mereka melecehkan wartawan, mereka preman. Kalau jurnalis tidak seperti itu, dengan mudahnya mereka membuat berita, kemudian 2 jam kemudian hilang apakah itu wartawan," tuturnya. 

Sementara, perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bangka Belitung, Rudi Sahwani sempat memberikan penjelasan ke masyarakat terkait proses menjadi seorang wartawan. 

"Wartawan nggak bisa sembarangan, jadi wartawan itu tidak muncul tiba-tiba, semuanya ada proses. Saat ini banyak memang wartawan oknum dan kita sebut abal-abal. Itu sebenarnya meresahkan kami juga (wartawan), soalnya ada yang tukang cukur, tukang ketoprak tapi ada kartu pers," ucapnya. 

"Ada proses belajar, yang datang hari ini tidak ada proses belajar, ini yang meresahkan. Saya pernah dengar, datang ketambang minta duit, kalau nggak ngasih, buat berita," katanya. 

Dalam kesempatan ini pula, Rudi Sahwani juga mengajak masyarakat untuk berani melakukan kontrol, serta cerdas menghadapi oknum wartawan yang merugikan masyarakat. 

"Kalau ada yang seperti itu, tangkap. Itu melakukan pemerasan. Jangan dipukul tapi ditangkap saja. Kami dari PWI tidak melakukan hal seperti itu. Kalau ada yang mengaku dari PWI laporankan, kami akan menindak. Kami di PWI sudah melalui uji kompetensi, dan yakin sudah layak jadi wartawan," ucapnya. 

 

Editor : Muri Setiawan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network