BERSERAGAM putih abu-abu terasa paling menyenangkan dari SD-SMP. Masa puber tumbuh, teriak sana-sini, mengagumi teman cewek dan cowok, mulai dari yang biasa-biasa saja sampe luar biasa dan merupakan masa-masa pemberontakan. Awal memasuki masa SMA, saya selalu dihantui ketakutan luar biasa menggambarkan wajah-wajah sangar Kakak kelas, dan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) yang banyak aturannya bagi siswa baru dan lucu bagi kakak kelas yang sok kuasa.
Sangat dan sangat menyebalkan, menjadi yang paling kecil sungguh tidak mengenakkan.
MPLS sudah selesai, siswa baru bisa bernapas lega, akhirnya bisa lepas juga dari kakak kelas yang menyebalkan. Memulai segalanya dengan serba baru, dari pakaian, sepatu, tas, sampai buku, semuanya menguras dompet yang tidak sedikit. Hehehe.... tapi tidak apa-apa, yg penting kita niat untuk bersekolah.
Aku adalah salah satu dari murid baru tersebut. Aku tidak menonjol seperti anak-anak lainnya, yah bisa dibilang cuekk dan biasa-biasa saja, itulah aku. Semuanya senang brteman denganku, karena menurut mereka aku menyenangkan. Ada beberapa teman yang paling dekat denganku dan sering main dengan ku. Namanya Putri, Sopia, Resti dan Nely. Mereka adalah sosok yang sangat menyenangkan buatku.
Mereka adalah temanku dari pertama kali MPLS, tiada hari tanpa tawa diantara kami. Segala yang menyedihkan kami jadikan hal yang lucu. Kami berlima sangat kocak. Orang akan bertanya bila melihat aku sendiri, karena mereka sering bilang dimana ada aku disitu ada Mereka “Tiada hari tanpa mereka”.
Sekolahku lumayan luas, tidak banyak yang aku kenal bahkan tidak ada yang mengenal aku, tidak kuharapkan itu.
Teman-teman kelasku semuanya menyenangkan, mereka baik dan tidak jahil denganku . Hidupku serasa lengkap punya teman-teman seperti mereka berempat. Bagaimana tidak lengkap, mereka sangat lah kocak, ada berbagai macam sikap. Sikap-sikap mereka ada yang suka ngaca, suka marah, suka makan, suka minta anterin kesana kesini, pokoknya lengkap sekali bukan, hehehe...
Satu langkah lebih maju, aku akan ulangan tengah semester pada tanggal 5-13 Desember. Saatnya untuk belajar, untuk mendapatkan nilai memuaskan untuk hasil ujian hari Senin nanti.
Ketika memasuki kelas X-2, bukan pilihanku untuk memasuki kelas terbelakang karena di dalam sana ada sekelompok anak-anak yang susah diatur, dan ada teman-teman yang menyenangkan.
Banyak teman-teman di kelas baru, mereka menyenangkan, ada Saputra, Angelika, Diah, Wafiq, Barosy, Melki, Hendimas, Firman, dll masih banyak lagi sih... Bukan cuman mereka saja. Hehehe.. Maaf saja yang belum ku sebut namanya :p
Ada juga cewek yang super duper cerewett namun asyik, namanya Putri, Sopia, Resti dan Nely. Yang kuciptakan nama barunya jadi dengan Put, Sop, Res dan Nel. Mereka semua baik. Mereka selalu menghiburku dengan segala kegilaan yang mereka buat di kelas. Aku bahagia bersama mereka dan ada banyak cerita suka-duka yang kami rajut bersama.
Tugasku sekarang belajar dengan tekun. Urusan dandan atau apalah itu tidak penting, karena bagiku prestasi paling penting. Meskipun tidak sampai juara umum, setidaknya di kelas aku selalu menjawab pertanyaan guru dan bisa dapat ranking 1 atau 10 besar.
Aku masih di kelas X-2, mereka berempat selalu menuntunku untuk tidak jatuh pada masalah. Beruntungnya aku memiliki teman-teman yang selalu menghibur, aku kembali dengan kebiasaanku yang heboh sana sini, bersaing pelajaran dengan yang lain.
Ujian Tengah Semester telah berakhir, nilai yang cukup memuaskan kudapat, Alhmdulillah. Di sini juga aku mengikuti organisasi OSIS, dan setelah ulangan, kami mengadakan perlombaan classmeting berupa Futsal, Voli, Tenis Meja, Game online dan masih ada beberapa lagi.
Acara itu dilaksanakan di SMANSA Simpang Rimba selama seminggu. Tak lama dari setelah classmeting, kami pun pengambilan rapot, setelah kami pengambilan rapot.
2 HARI KEMUDIAN
Sopia chat di grup kami, ia mengusulkan bahwa beberapa hari lagi tahun baru.
"Emm.. kita kan udah ulangan, udah classmeting, dan udah pembagian rapot tu, mau gak kita tahun baru ke pantai trus kita bakar-bakar jagung gitu, keknya seru deh!" ujar Sopia.
Resti menjawab, "Pantai mana??"
Putri, Riskia dan Nely pun serentak menjawab dengan vn (voice note), "Pantai Permis Restiiiii, Batu Bedaun!!!!!!"
Resti menjawab, "Oh gitu, santai donk, aku kan gak tau".
Aku tetaplah aku yang kemarin, sekarang dan kedepannya. Kembali menata hidupku lebih baik lagi. Aku belajar memahami orang, berkorban tanpa pamrih, rajin belajar, mengembangkan bakatku dan ku selalu ingin menjadi orang yang bertanggung jawab. Walaupun kelas terbelakang dan susah diatur, tapi teman-teman kelasku semuanya menyenangkan, mereka baik dan sayangg padaku. Hidupku serasa lengkap punya teman seperti mereka berempat.
Karya : Putri Rahmawaty
Siswi Kelas 10 SMAN 1 Simpang Rimba, Kabupaten Bangka Selatan
Editor : Muri Setiawan
Artikel Terkait
